Materialisme disebut juga naturalisme,
yaitu sebagai suatu aliran dalam filsafat. Disebut naturalisme karena paham ini
mementingkan benda-benda alamiah. Menurut materialisme, kenyataan yang sebenarnya adalah alam
semesta. Aliran ini tidak mengakui adanya kenyataan spiritual. Jiwa dapat
disederhanakan menjadi unsur-unsur atau dapat direalisasikan menjadi unsur atau
materi. Naturalisme menganggap satu-satunya yang ada hanya alam yang terdiri
atas benda-benda yang berzat, menempati ruang, dan mengalami perubahan dalam
waktu. Dalam perkembangannya, aliran ini dibedakan menjadi materialisme dialektik dan materialisme
humanistik.
Materialisme dialektik pertama-tama
dikemukakan oleh Hegel yang menyatakan bahwa segala sesuatu itu berinteraksi
antara yang satu dengan yang lain secara terus menerus dan timbal balik. Segala
kejadian merupakan dialektik timbal balik yang terus-menerus.
Materialisme humanistik berpendapat
bahwa manusia telah mengalami evolusi dari keadaan benda material dan zat
anorganik menjadi makhluk yang mempunyai kesadaran, yang mampu mengurus dirinya
sendiri, yang bertanggung jawab penuh atas dirinya sendiri dan usahanya sendiri.
Untuk memperbaiki hidupnya ia menganggap tidak perlu minta pertolongan dari
kekuatan-kekuatan di luar dirinya dan di luar alam seperti dewa atau pun Tuhan.
Menurut penulis, pernyataan dan
aliran filsafat seperti ini sangat tidak masuk akal, bagaimana bisa makhluk
hidup berevolusi dari benda mati. Selain itu, penulis yakin bahwa yang
menciptakan aliran ini pastilah seorang yang atheis dan sombong. Atheis jelas
karena dalam aliran ini tidak menganggap adanya Tuhan dan sombong karena
seolah-olah manusia tidak membutuhkan bantuan dari siapapun. Mungkin aliran ini
banyak mempelopori manusia untuk tidak ber-Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar