Sabtu, 31 Desember 2016

Faktor-Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Perkembangan Konsep Diri


Pudjijogyanti (1993, dalam Prawoto, 2010) mengemukakan ada beberapa peranan atau faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri, antara lain:
a.       Peranan Citra Fisik
            Tanggapan dari individu lain mengenai keadaan fisisk individu yang ia lihat akan didasari oleh adanya dimensi tubuh ideal. Pada  umumnyabentuk tubuh ideal laki-laki adalah atletis, berotot, dan kekar, sedangkan bentuk tubuh ideal wanita adalah halus, lemah, dan kecil. Dengan adanya dimensi tubuh ideal, maka setiap individu berusaha mencapai patokan ideal tersebut. Setiap individu menganggap bahwa ia akan mendapat tanggapan yang positif dari individu lain apabila ia berhasil mencapai patokan tubuh ideal.
b.      Peranan Jenis Kelamin
            Adanya perbedaan biologis antara laki-laki dengan perempuan menentukan pula peran masing-masing jenis kelamin.Wilson (1976, dalam Pudjijogyanti, 1993; Prawoto, 2010) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa laki-laki mempunyai sumber konsep diri yang berbeda dengan wanita. Konsep diri laki-laki bersumber pada keberhasilan pekerjaan, persaingan dan kekuasaan. Sedangkan, konsep diri wanita bersumber padda keberhasilan tujuan pribadi, citra fisik, dan keberhasilan dalam hubungan keluarga.
c.       Peranan Perilaku Orang Tua
            Menurut Prawoto (2010), lingkungan pertama yang menanggapi perilaku individu adalah lingkungan keluarga, maka dapat dikatakan bahwa keluarga merupakan ajang pertama dalam pembentukkan konsep diri anak. Cara orang tua memenuhi kebutuhan fisik anak dan kebutuhan psikologis anak merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap seluruh perkembangan kepribadian anak. Pengalaman anak dalam berinteraksi dengan seluruh anggota keluarga merupakan penentu pula dalam berinteraksi dengan orang lain di kemudian hari. Jadi bagaimana sikap individu di lingkungan luar banyak dipengaruhi oleh lingkungan keluarganya.
d.      Peranan Faktor Sosial
            Menurut Prawoto (2010), Konsep diri terbentuk karena adanya interaksi individu dengan orang-orang disekitarnya. Apa yang dipersepsikan individu lain mengenai diri individu tidak terlepas dari struktur, peran dan status sosial yang disandang individu. Adanya struktur, peran dan status sosial yang menyertai persepsi individu laiin terhadap diri individu merupakan petunjuk bahwa seluruh perilaku individu dipengaruhi oleh faktor sosial. Hal ini sejalan dengan dengan teori yang dikemukakan Kurt Lewin, yaitu perilaku individu merupakan fungsi dari karakteristik lingkungannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar