Pudjijogyanti (1993,
dalam Prawoto, 2010) mengemukakan ada beberapa peranan atau faktor yang
mempengaruhi perkembangan konsep diri, antara lain:
a. Peranan
Citra Fisik
Tanggapan dari individu lain mengenai keadaan fisisk
individu yang ia lihat akan didasari oleh adanya dimensi tubuh ideal. Pada umumnyabentuk tubuh ideal laki-laki adalah
atletis, berotot, dan kekar, sedangkan bentuk tubuh ideal wanita adalah halus,
lemah, dan kecil. Dengan adanya dimensi tubuh ideal, maka setiap individu
berusaha mencapai patokan ideal tersebut. Setiap individu menganggap bahwa ia
akan mendapat tanggapan yang positif dari individu lain apabila ia berhasil
mencapai patokan tubuh ideal.
b. Peranan
Jenis Kelamin
Adanya perbedaan biologis antara laki-laki dengan
perempuan menentukan pula peran masing-masing jenis kelamin.Wilson (1976, dalam
Pudjijogyanti, 1993; Prawoto, 2010) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa
laki-laki mempunyai sumber konsep diri yang berbeda dengan wanita. Konsep diri
laki-laki bersumber pada keberhasilan pekerjaan, persaingan dan kekuasaan.
Sedangkan, konsep diri wanita bersumber padda keberhasilan tujuan pribadi,
citra fisik, dan keberhasilan dalam hubungan keluarga.
c. Peranan
Perilaku Orang Tua
Menurut Prawoto (2010), lingkungan pertama yang
menanggapi perilaku individu adalah lingkungan keluarga, maka dapat dikatakan
bahwa keluarga merupakan ajang pertama dalam pembentukkan konsep diri anak.
Cara orang tua memenuhi kebutuhan fisik anak dan kebutuhan psikologis anak
merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap seluruh perkembangan
kepribadian anak. Pengalaman anak dalam berinteraksi dengan seluruh anggota
keluarga merupakan penentu pula dalam berinteraksi dengan orang lain di
kemudian hari. Jadi bagaimana sikap individu di lingkungan luar banyak
dipengaruhi oleh lingkungan keluarganya.
d. Peranan
Faktor Sosial
Menurut
Prawoto (2010), Konsep diri terbentuk karena adanya interaksi individu dengan
orang-orang disekitarnya. Apa yang dipersepsikan individu lain mengenai diri
individu tidak terlepas dari struktur, peran dan status sosial yang disandang
individu. Adanya struktur, peran dan status sosial yang menyertai persepsi
individu laiin terhadap diri individu merupakan petunjuk bahwa seluruh perilaku
individu dipengaruhi oleh faktor sosial. Hal ini sejalan dengan dengan teori
yang dikemukakan Kurt Lewin, yaitu perilaku individu merupakan fungsi dari
karakteristik lingkungannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar