Selasa, 27 Desember 2016

Menanamkan Rasa "Malu"


Pertanyaannya adalah, rasa malu seperti apa yang harus ditanamkan dan dipelihara oleh manusia? Khususnya manusia-manusia di Negeri kita tercinta ini, Indonesia. Memang ada benarnya jika orang yang malu-malu akan terlihat seperti pecundang dan menjadikan orang tersebut tidak bergerak atau tidak maju. Tetapi saya pikir mengembangkan rasa malu juga sangatlah baik dan bermanfaat dalam konteks-konteks tertentu. Dalam konteks seperti apa? Contohnya saja seperti kata-kata “Saya Malu Datang Terlambat”, rasa malu seperti itu patut dipelihara dalam budaya Indonesia agar tidak ada lagi sebutan “jam karet” yang melekat dalam diri orang-orang Indonesia.
            Jika kita ingin memperbaiki suatu masalah mulailah dari akarnya terlebih dahulu atau permasalahan mendasarnya, dan salah satu masalah fundamental yang sedang dialami oleh bangsa ini yaitu masyarakatnya yang kekurangan rasa malu. Segala bentuk penyakit sosial adalah hasil dari menipisnya rasa malu di kalangan masyarakat. Oleh karena itu rasa malu wajib ditumbuhkan jika kita menginginkan “wajah” Indonesia yang maju, agar Indonesia mampu berkaca dan bangkit dari keterpurukan yang sedang dihadapi. Jika Indonesia membudidayakan rasa malu ini sejak dulu mungkin Indonesia sudah menjadi negara maju hari ini.
            Jika dikaitkan dalam konteks pendidikan Indonesia, tidak akan ada yang namanya siswa curang saat ujian, mencontek, kepala sekolah yang korupsi, guru yang mengabaikan pekerjaannya, dan sebagainya jika masyarakat menanamkan rasa malu dalam dirinya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar