Jumat, 30 Desember 2016

Alat Peraga


Menurut pandangan Estiningsih (Ditendik:1994:4), alat peraga merupakan media pengajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri konsep yang dipelajari. Alat peraga merupakan bagian dari media pembelajaran yang secara khusus memiliki sifat dan cara kerja konsep yang sedang dipelajari secara abstrak. Jadi dengan alat peraga, hal-hal abstrak dapat disajikan dalam bentuk model yang berupa benda konkret yang dapat dilihat, dipegang, diputarbalikkan sehingga dapat lebih mudah dipahami.
            Sumardyono (2004:36) mengemukakan dari segi ethimologi, alat peraga dapat diartikan sebagai alat yang memperagakan suatu konsep atau prinsip. Kata memperagakan menunjukkan paling tidak pada tiga pengertian: (1) menjadikannya jelas secara visual, (2) menjadikannya konkret (dapat disentuh), (3) menjadikannya bekerja pada satu konteks. Namun pentingnya alat peraga tidak cukup dari segi etimologi saja. Walau tidak ada definisi formal tentang alat peraga, namun Sumardiono memandang alat peraga (matematika) dapat mendeskripsikan melalui dua pendekatan definisi.
1.      Pendekatan Ginetik
Pendekatan ini memandang alat peraga sebagai cara untuk mempermudah siswa memahami suatu konsep (abstrak). Operasionalisasi dari definisi ini antara lain mencontohkan, mengkonkritkan, menjalankan atau memperagakan serta memvisualkan.
2.      Pendekatan Pragmatik
Pendekatan ini memandang alat peraga tidak hanya mempermudah pemahaman konsep tetapi juga sebagai sumber konkrit. Operasional dari definisi ini sangat banyak, termasuk diantaranya adalah alat permainan yang mengutamakan strategi problem solving dan investigasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar