Jumat, 30 Desember 2016

Kehidupan Paulo Freire


Seperti yang ada di postingan sebelumnya bahwa kehidupan Paulo Freire bisa dibilang menderita karena ia merupakan orang “kecil” yang sering menderita kelaparan dan tertindas. Tetapi melalui pengalaman-pengalaman tersebut Paulo Freire bisa melahirkan pemikiran-pemikiran baru yang berpengaruh di seluruh dunia. Tetapi ternyata, dalam perjalanannya menghasilkan karya tersebut sangat banyak suka duka yang dialaminya. Paulo Freire juga pernah mengalami masa pembuangan di Brazil akibat Pemikiran-pemikirannya boleh dikata radikal.
      Pada Juni tahun 1964, Freire dipenjara di Brazil selama 70 hari sebagai seorang penghianat. Setelah itu ia tinggal di Bolivia dan tidak lama kemudian ia tinggal di Chile selama 5 tahun dan bekerja disana. Tahun 1967 ia menerbitkan buku pertamanya, Education as the Practice o Freedom yang membuatnya mendapat banyak pujian dan posisi sebagai profesor kunjungan di Harvard pada tahun 1969. Tahun 1968 ia menulis Pedagogy of The Oppressed yang diterbitkan dalam bahasa spanyol dan inggris tahun 1970, tetapi tidak di Brazil hingga tahun 1974.
      Freire diundang ke Genewa tahun 1970 dan bekerja selama 10 tahun. Selama waktu tersebut Freire juga berkeliling dunia membantu negara-negara lain untuk mengimplementasikan pendidikan yang layak dan reformasi tuna aksara.
      Tahun 1979, setelah 15 tahun masa pembuangan, Freire diperbolehkan kembali ke Brazil tahun 1980. Di brazil, akhirnya Freire mulai mendapat pengakuan dan banyak penghargaan. Ia menerima berbagai penghargaan termasuk gelar doktor kehormatan, the King Balduin Prize for Internasional Development, The Prize of Outstanding Christian Education di tahun 1985 bersama Elza, istrinya dan the UNESCO 1986 Prize for Education for Peace. Freire dikenal dunia karena pengaruhnya yang mendalam pada pemikiran dan praktik pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar