Selasa, 27 Desember 2016

Potret Guru Indonesia


Selama ini, gambaran tentang guru-guru di indonesia memang bermacam-macam. Ada yang mengatakan kreatif, cakap, profesional, namun banyak juga siswa yang merasakan dan mengeluhkan (termasuk saya sendiri) bahwa pengajar atau guru di Indonesia itu sombong. Sombong dalam artian merasa paling benar dan siswa tidak tahu apa-apa. Itulah yang salah dalam etika pendidik saat ini, tidak adanya saling keterbukaan antara guru dan murid. Guru merupakan teladan bagi siswanya, jadi tidak heran bila melihat output pendidikan melahirkan manusia-manusia yang congkak, ‘sok tahu’, merasa paling benar, ingin menang sendiri, dan lain-lain karena pengajarnya pun sombong. Guru mungkin lupa bahwasanya mereka juga manusia yang tidak luput dari kesalahan. Bayangkan saja jika semua guru di Indonesia seperti itu, akan jadi apa pendidikan di Indonesia saat ini? Jika guru seperti itu, siswanya pun akan segan-segan untuk menyuarakan pendapatnya dan akhirnya menjadikan siswa itu pasif. Coba jika kita menengok pengajar-pengajar di negara-negara maju, siswanya tidak takut untuk berargumen karena gurunya pun terbuka terhadap ide maupun masukan dari siswanya. Selain itu jika, guru dan siswa sama-sama dapat menghargai keterbukaan, belajar di kelas pun akan menjadi lebih menyenangkan, mungkin tidak akan ada lagi siswa yang mencibir guru di belakangnya. Intinya adalah baik siswa dan pengajar adalah manusia yang masih sama-sama belajar mencari kebenaran, sehingga harus ada kesetaraan pada keduanya demi pendidikan yang lebih maju dan bermutu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar