Pembelajaran
berdasarkan konstruktivisme berusaha untuk melihat dan memperhatikan konsepsi
dan persepsi siswa dari kacamata siswa sendiri. Guru memberi tekanan pada
penjelasan tentang pengetahuan tersebut dan kacamata siswa sendiri. Duru pada
pembelajaran ini berperan sebagai moderator dan fasilitator. Suparno (1997:66)
menjabarkan beberapa tugas guru tersebut sebagai berikut:
1. Menyediakan
pengalaman belajar yang memungkinkan siswa bertanggung jawab dalam rancangan,
proses dan penelitian
2. Menyediakan
atau memberikan kegiatan-kegiatan yang
merangsang keingintahuan siswa dan membantu mereka untuk mengekspresikan
gagasan-gagasan dan mengkomunikasikan ide ilmiah mereka. Menyediakan sarana
yang merangsang siswa berpikir produktif. Guru harus menyemangati siswa
3. Memonitor,
mengevaluasi dan menunjukkan apakah pemikiran siswa sejalan atau tidak. Guru
menunjukkan dan mempertanyakan apakah pengetahuan siswa itu berlaku untuk
menghadapi persoalan baru yang berkaitan.
Guru
konstruktivis perlu mengerti sifat kesalahan siswa. Sebab, perkembangan
intelektual dan matematis penuh dengan kesalahan dan kekeliruan. Ini adalah
bagian dari konstruksi semua bidang pengetahuan yang tidak bisa dihindarkan.
Guru perlu melihat kesalahan sebagai suatu sumber informasi tentang penalaran
dan sifat skema siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar