Aliran
Humanisasi lahir di Itali dengan pelopor utamanya Petrarca dan Boccaeclo. Ciri-ciri
yang tampak pada aliran ini adalah ingin mengubah suasana abad pertengahan dan
mengarahkan hidup kepada hal-hal yang bersifat kefanaan, sebagai lawan
kebakaan. Maksudnya, Tuhan (baka) sebagai pusat norma tertinggi harus
ditinggalkan. Jadi, cita-cita dan segala sesuatu yang diinginkan dan diangankan
oleh manusia dicari pada manusia itu sendiri. Masalah kebenaran, kesusilaan,
keindahan bersumber pada manusia itu pula.
Tujuan pendidikan menurut Humanisme
adalah membentuk manusia yang berani, bebas dan gembira. Manusia berani berarti
manusia yang percaya kepada diri sendiri, bukan taat kepada kekuasaan Tuhan
seperti pada saat jaman pertengahan. Menurut saya yang disebut Tuhan disini
adalah para penguasa karena pada saat itu penguasa dianggap sebagai Tuhan. Manusia
bebas artinya lepas dari ikatan dan tradisi, berkembang selaras,
individualistis, bukan manusia kolektifistis dan terikat. Manusia gembira
menunjukkan dirinya pada kenikmatan duniawi (fana), bukan keakhiratan (baka)
seperti abad pertengahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar