Jumat, 30 Desember 2016

Materialisme


      Materialisme disebut juga naturalisme, yaitu sebagai suatu aliran dalam filsafat. Disebut naturalisme karena paham ini mementingkan benda-benda alamiah. Menurut materialisme,  kenyataan yang sebenarnya adalah alam semesta. Aliran ini tidak mengakui adanya kenyataan spiritual. Jiwa dapat disederhanakan menjadi unsur-unsur atau dapat direalisasikan menjadi unsur atau materi. Naturalisme menganggap satu-satunya yang ada hanya alam yang terdiri atas benda-benda yang berzat, menempati ruang, dan mengalami perubahan dalam waktu. Dalam perkembangannya, aliran ini dibedakan menjadi  materialisme dialektik dan materialisme humanistik.
            Materialisme dialektik pertama-tama dikemukakan oleh Hegel yang menyatakan bahwa segala sesuatu itu berinteraksi antara yang satu dengan yang lain secara terus menerus dan timbal balik. Segala kejadian merupakan dialektik timbal balik yang terus-menerus.
            Materialisme humanistik berpendapat bahwa manusia telah mengalami evolusi dari keadaan benda material dan zat anorganik menjadi makhluk yang mempunyai kesadaran, yang mampu mengurus dirinya sendiri, yang bertanggung jawab penuh atas dirinya sendiri dan usahanya sendiri. Untuk memperbaiki hidupnya ia menganggap tidak perlu minta pertolongan dari kekuatan-kekuatan di luar dirinya dan di luar alam seperti dewa atau pun Tuhan.
            Menurut penulis, pernyataan dan aliran filsafat seperti ini sangat tidak masuk akal, bagaimana bisa makhluk hidup berevolusi dari benda mati. Selain itu, penulis yakin bahwa yang menciptakan aliran ini pastilah seorang yang atheis dan sombong. Atheis jelas karena dalam aliran ini tidak menganggap adanya Tuhan dan sombong karena seolah-olah manusia tidak membutuhkan bantuan dari siapapun. Mungkin aliran ini banyak mempelopori manusia untuk tidak ber-Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar