Pendidikan
di Indonesia tentulah banyak memuat pendidikan akan keyakinan, hal tersebut
dikarenakan pijakan dari praktik pendidikan kita adalah Pancasila dan kita tahu
bahwa sila yang pertama adalah “Ketuhanan Yang Maha Esa” artinya Tuhan di nomor
satu kan dalam segala aspek kehidupan di Indonesia termasuk pendidikan.
Lain halnya dengan pendidikan di
Barat, fakta yang ada disana adalah bahwa pendidikan jarang sekali menyisipkan
pendidikan tentang keyakinan di sekolah-sekolah formalnya. Tetapi menurut saya
ini tidak aneh, karena sejak dulu memang aliran-aliran filsafat dan pemikiran
pendidikan banyak lahir dari sana. Dalam pendidikan barat, banyak tokoh
filsafat pendidikan yang melahirkan paham-paham yang dapat mempengaruhi
masyarakatnya serta praktik pendidikan disana. Ilmu yang dikembangkan dalam pendidikan
barat dibentuk dari acuan pemikiran falsafah mereka yang dituangkan dalam
pemikiran yang bercirikan materialisme, idealisme, sekularisme, rasionalisme,
humanistik, dan sebagainya. Seperti yang kita semua ketahui bahwa kebanyakan
dari pandangan atau aliran-aliran tersebut lebih berpusat pada manusia yang
menurutnya merupakan segalanya dan menyampingkan adanya Tuhan. Bahkan dalam
materialisme dinyatakan bahwa manusia itu berevolusi dari benda mati dan
manusia tidak membutuhkan Tuhan. Sungguh pandangan yang sangat jauh dari
pemikiran agama mana pun menurut saya, apalagi dari segi islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar