Sabtu, 31 Desember 2016

Permasalahan Sosial dalam Belajar


Remaja di sekolah menengah banyak dipengaruhi oleh interaksi sosialnya dengan orang lain; pencarian mereka untuk diterima kelompoknya, berkali-kali memaksakan diri dalam belajarnya di sekolah. Siswa yang tidak mendapatkan pengakuan dari siswa lain dan tidak diterima sebagai bagian dari sebuah kelompok sosial di sekolah cenderung menarik diri dari aktifitas kelas karena mereka tidak merasa nyaman atau pantas untuk berada dalam struktur sosial di sekolah. Beberapa siswa bisa menjadi disiplin dalam usahanya untuk mendapat perhatian guru dan siswa lain, sementara yang lainnya buruk dalam matematika karena temannya juga bukan siswa yang pintar matematika. Keinginan untuk berada di sautu kelompok sosial tertentu dan bertingkah dengan gaya yang sama dengan siswa lain dapat mempengaruhi tingkah laku siswa dalam belajar matematika dan performa mereka dalam kelas matematika.
            Siswa yang memiliki permasalahan sosial mungkin berusaha memonopoli perhatian guru selama jam makan siang, waktu senggang dengan tujuan untuk berteman dengan guru untuk mengganti kekurangan pertemanannya. Siswa yang memilih tidak mengerjakan tugas rumah dan tidak belajar selama ada test biasanya mencoba mengajak teman lain. Siswa yang mencoba mengganggu kelas atau memonopoli diskusi kelas dan sesi laboratorium mungkin mencoba untuk mengumpulkan perhatian dari siswa lain melalui aksi ini dibandingkan melalui prestasi akademik. Siswa yang lain merasa banyak tekanan sosial yang mendorong mereka untuk belajar, di sisi lain mental dan jiwa mereka sehat. Umumnya, siswa yang berkepribadian sangat ekstrovert dan sangat introvert dalam kelas matematika mungkin bereaksi pada tekanan sosial dari siswa lain atau, pada beberapa kasus, dari orang tua mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar