Jumat, 30 Desember 2016

Kepedulian Paulo freire


Paulo Freire dilahirkan dan dibesarkan di Brazil. Ia prihatin terhadap kehidupan rakyat Brazil, terutama mereka yang tertindas. Ketertindasan manusia dan masyarakat menjadi tema utama pedagoginya yang ditujukan pada pembebasan mereka. Banyak anggota masyarakat Brazil dan Amerika Latin pada umumnya adalah “mayat hidup”, “bayangan-bayangan” dari manusia, manusia-manusia tanpa harapan, perempuan-perempuan, dan anak-anak yang menjadi korban perang tanpa akhir. Saya rasa maksud dari kalimat tersebut adalah pada masa hidup Freire, orang-orang Brazil digambarkan sangat tertindas oleh kaum penguasa, mereka hidup dengan tidak pasti dan hanya tunduk kepada penguasa seperti boneka. Freire juga menjelaskan bahwa pada masanya banyak petani atau orang-orang yang menjadi budak untuk menghindari kelaparan. Selain itu,  di Brazil, perempuan tidak diperbolehkan untuk berpartisipasi dalam politik. Bisa dibayangkan betapa lemahnya kedudukan wanita saat itu. Selama masa Abad ke-16 hingga 19, Brazil adalah masyarakat yang tidak memiliki pengakuan individu, artinya hak individu diabaikan oleh negara atau atau orang-orang yang berkuasa. Brazil pada saat itu juga bukan negara yang berpendidikan, pendidikan disana masih rendah.
      Paulo Freire yang kemudian adalah juga menjadi seorang tokoh pendidik internasional, melakukan refleksi-refleksi politik, ekonomi dan pendidikan yang berlangsung dalam latar belakang internasional sebagai bentuk kepeduliannya terhadap kondisi Brazil dan Dunia pada saat itu. Karya-karya dan pemikiran Freire mampu mengunggah hati dan memunculkan harapan masyarakat untuk tidak lagi tunduk tertindas, melainkan untuk bangkit melawan. Jadi pemikiran-pemikiran freire dianggap radikal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar